Tugas
4 (ke-1)
Hubungan
Negara Indonesia – Portugal
Hubungan
Bilateral antara Indonesia dan Portugal Adalah suatu kenyataan sejarah bahwa
Portugal merupakan bangsa Eropa pertama yang menapakkan kakinya di Bumi
Nusantara pada tahun 1509 dan keterkaitan sejarah tersebut telah memberikan
warna budaya di berbagai wilayah di Indonesia. Jejak-jejak hubungan budaya itu
telah memberikan makna serta pengaruh positif dalam menjalin hubungan bilateral
kedua negara saat ini. Meneropong hubungan bilateral Indonesia ± Portugal
adalah jalan panjang sejarah hingga 499 tahun yang lalu.
Sejarah
di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan yang menjadi adidaya
dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari ratusan kerajaan kecil dan
besar namun sangat menarik perhatian kerajaan Portugal serta Eropa pada umumnya
karena kekayaan sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah kolonialisasi
dengan jejak-jejak budaya yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah abab 20 dan
abab 21 adalah sejarah dua negara modern yang berusaha membangun hubungan yang
setara dalam dunia yang semakin menyatu.
Dalam
konteks Indonesia ± Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun 1950an,
walaupun pada saat itu belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak
sejalan dengan prinsip Non Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai
Presiden RI; namun demikian, Bung karno sendiri telah mengadakan kunjungan
kenegaraan ke Portugal pada tahun 1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25
April 1974 di Portugal, Indonesia secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon,
namun dalam kurun waktu kurang dari setahun hubungan diplomatik tersebut
dibekukan karena timbulnya masalah Timor Timur. Selama kurang lebih 24 tahun,
kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara.
Hubungan
diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di
tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002.
Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia Portugal di berbagai
bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat
positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral
dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama
yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun
pengembangan perdamaian di dunia.
Gambaran
Umum Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia - Portugal
1. Portugal sebagai negara dan
anggota UE mendukung integritas wilayah Indonesia serta memuji demokrasi dan
reformasi di tanah air. Portugal berpandangan bahwa transisi politik di
Indonesia telah membantu peletakan landasan hak-hak asasi manusia, lingkungan
hidup, anti korupsi dan anti terorisme.
2. Selain itu, Portugal percaya
bahwa Indonesia merupakan pilar stabilitas di Asia Tenggara dan sebagai mitra
yang sangat penting dalam upaya-upaya memajukan kerjasama dan perdamaian di
dunia. Portugal juga menghargai upaya Indonesia dalam memajukan nilai-nilai
demokrasi, keamanan dan perdamaian di Asia Tenggara terutama di Myanmar dan
Thailand.
3. Portugal sangat menghargai
peranan Indonesia di GNB, OKI, APEC, ASEAN dan organisasi-organisasi
internasional. Pemerintah Portugal juga berpendapat bahwa Indonesia sebagai
pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB), merupakan
negara kunci untuk menghidupkan kembali kerjasama negaranegara di Asia dan
Afrika.
4. Dalam berbagai isu di fora
internasional dan regional terdapat saling pengertian dan persamaan pandangan
antara Indonesia dan Portugal, sementara permintaan dukungan dalam berbagai
pencalonan kedua negara pada badan-badan atau organisasi internasional umumnya
dilakukan melalui pengaturan dukungan secara timbal-balik (resiprositas).
5. Pemerintah Portugal sangat
menghargai sikap pemerintah Indonesia sehubungan dengan Timor Leste karena
Indonesia ingin menyelesaikan bersama-sama ³residual issues´ antara kedua
negara, misalnya tentang pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi tahun
1999 dengan pembentukan KKP, dan tentang perbatasan kedua negara di mana
Portugal dalam hal ini telah menunjukkan kerjasamanya dengan mempersiapkan
data-data dan dokumen yang diperlukan. Menyangkut perkembangan politk dalam
negeri Indonesia, Pemerintah Portugal mengapresiasi kemajuan Indonesia
khususnya dalam demokratisasi, penegakan HAM, reformasi, dan lingkungan hidup.
6. Portugal sepenuhnya mendukung
Indonesia untuk memperoleh status sebagai ³Observer´ dalam CPLP (Comunidade dos
Paises da Lingua Portuguesa=Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis), jika
Indonesia menunjukkan kemauannya untuk itu. Pemanfaatan posisi Portugal sebagai
anggota UE serta peranannya di Negara-negara CPLP dan sekitarnya untuk
kepentingan Indonesia sejauh ini telah diupayakan semaksimal mungkin. KBRI Lisabon
memprakarsai ide kemungkinan Indonesia memperoleh status sebagai observer dalam
CPLP melalui Sekretariat CPLP di Lisabon. KBRI Lisabon mengambil prakarsa ini
mengingat pentingnya peran Portugal sebagai pasar, pusat dagang, dan sebagai
jalur utama masuknya komoditi ekspor Indonesia di kawasan Eropa Barat dan
Negara-negara yang tergabung dalam CPLP.
7. Hubungan ekonomi kedua negara
juga menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun sejak dibukanya
kembali hubungan diplomatik kedua negara. Peningkatan hubungan ekonomi ini
tercermin dari meningkatnya volume perdagangan antara kedua negara, mulai
adanya investasi pengusaha Portugal di Indonesia serta semakin banyaknya
wisatawan Portugis yang berkunjung ke Indonesia. Peluang peningkatan hubungan ekonomi
masih terbuka lebar bagi pengembangan berbagai aspek ekonomi lainnya di
masa-masa mendatang.
8. Kepentingan dan kerjasama
Portugal dengan Indonesia dan ASEAN terkait erat dengan UE. Di samping itu,
Portugal juga mengakui pentingnya peran Indonesia di kawasan asia pasifik
terutama perannya di dalam ASEAN. Portugal melihat bahwa hubungan ekonomi
dengan Indonesia merupakan peluang yang besar karena keterbukaan pasar yang
sangat besar sebagai potensi ekspor, investasi, jasa, dan kebijakan
diversifikasi ekspor Indonesia terutama dalam rangka mengantisipasi pasar bebas
di kawasan.
9. Kaitan sejarah dan budaya
antara Indonesia dan Portugal telah menjadi faktor penting dalam peningkatan
hubungan sosial budaya antar kedua negara. Tingginya animo masyarakat Portugis
terhadap seni dan budaya Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung
peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal. Hal ini dapat
dilihat dari kehadiran masyarakat Portugal pada pertunjukan-pertunjukan seni
budaya Indonesia yang diprakarsai KBRI Lisabon bekerjasama dengan Fundação
Oriente dan Pemerintah Setempat di berbagai distrik di Portugal
10. Secara keseluruhan, dapat
dikatakan bahwa hingga tahun 2009 ini, peningkatan intensitas hubungan antar
kedua negara terlihat jelas dari tiga aspek utama:
1.
Peningkatan intensitas hubungan antar pemerintahan yang dapat diukur baik dari
indikator kuantitatif maupun kualitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat
negara, kuantitas perjanjian kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani
dalam waktu dekat serta beberapa barometer kualitatif seperti substansi
pembicaraan yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik kedua negara tentang
kemajuan yang telah dicapai dalam peningkatan hubungan bilateral, serta adanya
sikap saling mendukung antara kedua negara dalam berbagai fora internasional
dan faktor faktor pendukung lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam konteks
hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh
indikator di atas menunjukkan peningkatan yang sangat positif.
2.
Peningkatan intensitas hubungan antar masyarakat yang dapat diukur dari
meningkatnya interaksi budaya serta interaksi ekonomi, meningkatnya kunjungan
wisatawan Portugal ke Indonesia, pelaksanaan berbagai pagelaran seni dan budaya
Indonesia di berbagai kota di Portugal di mana dalam beberapa kesempatan budaya
Indonesia digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal, berdirinya berbagai
organisasi persahabatan antara masyarakat kedua negara, dimulainya investasi
ekonomi dengan prinsip mutual benefit serta adanya inisiatif menyusun berbagai
dokumen kerjasama ekonomi dan budaya.
3.
Perubahan sikap media di masing-masing negara terhadap negara lainnya. Media
masa Portugal tidak lagi menunjukkan sikap yang agresif terhadap Indonesia;
dalam beberapa kesempatan, wartawan Portugal telah berkunjung ke Indonesia baik
untuk meliput berbagai perkembangan pembangunan di tanah air maupun dalam
rangka promosi budaya dan turisme di Indonesia; berbagai berita positif tentang
Indonesia telah dipublikasikan secara luas dan rutin di media cetak dan
elektronik Portugal.
Detail Ekspor
Komoditas ekspor utama
|
:
|
garmen, mesin, bahan kimia, produk kertas dan gabus, daging,
dan produk susu
|
Komoditas impor utama
|
:
|
hasil pertanian, produk makanan,
hasil minyak, produk kimia, plastik dan karet, kulit, kayu dan gabus, bubur
kayu dan kertas, bahan-bahan tekstil, pakaian, alas kaki, hasil tambang,
logam dasar, mesin dan alat-alat, sepeda dan logam tranportasi yang lain,
kacamata dan alat-alat penelitian, asessoris dan spare part komputer,
semi-konductor dan alat penghubung, barang-barang rumah tangga, mobil
penumpang baru dan bekas, dan produk anggur
|
Kerjasama Ekonomi
Perdagangan dan Investasi
Volume perdagangan
RI-Portugal pada tahun 2009 mencapai US$ 114,92 juta dengan ekspor Indonesia ke
Portugal mencapai US$ 102,27 juta dan impor dari Portugal mencapai US$ 12,65
juta dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 89,62 juta. Namun, di tahun 2010
volume perdagangan RI – Portugal hanya sebesar US$ 109,1 juta dengan surplus
bagi Indonesia sebesar US$ 75,2 juta. Volume perdagangan dari tahun 2009 ke 2010 turun sebesar 4,89%.
Adapun investasi Portugal ke
Indonesia masih relatif kecil. Baru terdapat dua perusahaan Portugal yang
menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI)
yaitu di sektor perminyakan dan sektor pariwisata.
Ekspor Indonesia ke Portugal
antara lain mencakup komponen sepatu, kerajinan tangan, produk elektronik,
komponen komputer, mebel, kayu lapis, plastik, peralatan dapur, minyak kelapa, rempah-rempah
dan tumbuhan herbal, kopi, tekstil, garmen, karet alam, serat kain dan benang,
dan sebagainya. Sementara itu, impor Indonesiadari Portugal meliputi
pakaian sutra, peralatan untuk listrik, bahan kimia untuk pewarna,
sepatu, cork goods, anggur, produk buah-buahan yang dikeringkan,
kulit yang telah disamak, produk-produk farmasi, produk kimia, dan sebagainya.
Sumber :
Kelompok
:
Hanuf
Riris Pratiwi
Liah
Sumarliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar