Minggu, 09 Juli 2017

Pertumbuhan Ekspor Indonesia Terhadap Portugal



Tugas 4 (ke-1)



Hubungan Negara Indonesia – Portugal
Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Portugal Adalah suatu kenyataan sejarah bahwa Portugal merupakan bangsa Eropa pertama yang menapakkan kakinya di Bumi Nusantara pada tahun 1509 dan keterkaitan sejarah tersebut telah memberikan warna budaya di berbagai wilayah di Indonesia. Jejak-jejak hubungan budaya itu telah memberikan makna serta pengaruh positif dalam menjalin hubungan bilateral kedua negara saat ini. Meneropong hubungan bilateral Indonesia ± Portugal adalah jalan panjang sejarah hingga 499 tahun yang lalu.
Sejarah di abad 16 adalah sejarah Portugal sebagai suatu kerajaan yang menjadi adidaya dunia serta sejarah bumi Nusantara yang terdiri dari ratusan kerajaan kecil dan besar namun sangat menarik perhatian kerajaan Portugal serta Eropa pada umumnya karena kekayaan sumber alamnya. Sejarah abad 16 adalah sejarah kolonialisasi dengan jejak-jejak budaya yang bertahan lama. Sebaliknya sejarah abab 20 dan abab 21 adalah sejarah dua negara modern yang berusaha membangun hubungan yang setara dalam dunia yang semakin menyatu.
Dalam konteks Indonesia ± Portugal, hubungan diplomatik dimulai di tahun 1950an, walaupun pada saat itu belum pada tingkat Kedutaan karena dianggap tidak sejalan dengan prinsip Non Blok yang dipelopori oleh Bung Karno sebagai Presiden RI; namun demikian, Bung karno sendiri telah mengadakan kunjungan kenegaraan ke Portugal pada tahun 1960. Hanya setelah Revolusi pro-Demokrasi 25 April 1974 di Portugal, Indonesia secara penuh membuka Kedutaannya di Lisabon, namun dalam kurun waktu kurang dari setahun hubungan diplomatik tersebut dibekukan karena timbulnya masalah Timor Timur. Selama kurang lebih 24 tahun, kompleksitas dari masalah Timor Timur mengganjal hubungan kedua negara.
Hubungan diplomatik mulai berangsur normal kembali setelah Referendum di Timor-Timur di tahun 1999 dan disusul dengan berdirinya negara Timor Leste di tahun 2002. Sejak saat itu intensitas hubungan dan kerjasama Indonesia Portugal di berbagai bidang dari tahun ke tahun secara berangsur menunjukkan peningkatan yang sangat positif. Kedua Negara kini telah membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral dan di atas lembaran baru tersebut sedang digoresi berbagai platform kerjasama yang akan memberikan kontribusi, baik pada pengembangan kedua negara maupun pengembangan perdamaian di dunia.
Gambaran Umum Perkembangan Hubungan Bilateral Indonesia - Portugal
1. Portugal sebagai negara dan anggota UE mendukung integritas wilayah Indonesia serta memuji demokrasi dan reformasi di tanah air. Portugal berpandangan bahwa transisi politik di Indonesia telah membantu peletakan landasan hak-hak asasi manusia, lingkungan hidup, anti korupsi dan anti terorisme.
2. Selain itu, Portugal percaya bahwa Indonesia merupakan pilar stabilitas di Asia Tenggara dan sebagai mitra yang sangat penting dalam upaya-upaya memajukan kerjasama dan perdamaian di dunia. Portugal juga menghargai upaya Indonesia dalam memajukan nilai-nilai demokrasi, keamanan dan perdamaian di Asia Tenggara terutama di Myanmar dan Thailand.
3. Portugal sangat menghargai peranan Indonesia di GNB, OKI, APEC, ASEAN dan organisasi-organisasi internasional. Pemerintah Portugal juga berpendapat bahwa Indonesia sebagai pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB), merupakan negara kunci untuk menghidupkan kembali kerjasama negaranegara di Asia dan Afrika.
4. Dalam berbagai isu di fora internasional dan regional terdapat saling pengertian dan persamaan pandangan antara Indonesia dan Portugal, sementara permintaan dukungan dalam berbagai pencalonan kedua negara pada badan-badan atau organisasi internasional umumnya dilakukan melalui pengaturan dukungan secara timbal-balik (resiprositas).
5. Pemerintah Portugal sangat menghargai sikap pemerintah Indonesia sehubungan dengan Timor Leste karena Indonesia ingin menyelesaikan bersama-sama ³residual issues´ antara kedua negara, misalnya tentang pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terjadi tahun 1999 dengan pembentukan KKP, dan tentang perbatasan kedua negara di mana Portugal dalam hal ini telah menunjukkan kerjasamanya dengan mempersiapkan data-data dan dokumen yang diperlukan. Menyangkut perkembangan politk dalam negeri Indonesia, Pemerintah Portugal mengapresiasi kemajuan Indonesia khususnya dalam demokratisasi, penegakan HAM, reformasi, dan lingkungan hidup.
6. Portugal sepenuhnya mendukung Indonesia untuk memperoleh status sebagai ³Observer´ dalam CPLP (Comunidade dos Paises da Lingua Portuguesa=Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis), jika Indonesia menunjukkan kemauannya untuk itu. Pemanfaatan posisi Portugal sebagai anggota UE serta peranannya di Negara-negara CPLP dan sekitarnya untuk kepentingan Indonesia sejauh ini telah diupayakan semaksimal mungkin. KBRI Lisabon memprakarsai ide kemungkinan Indonesia memperoleh status sebagai observer dalam CPLP melalui Sekretariat CPLP di Lisabon. KBRI Lisabon mengambil prakarsa ini mengingat pentingnya peran Portugal sebagai pasar, pusat dagang, dan sebagai jalur utama masuknya komoditi ekspor Indonesia di kawasan Eropa Barat dan Negara-negara yang tergabung dalam CPLP.
7. Hubungan ekonomi kedua negara juga menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun sejak dibukanya kembali hubungan diplomatik kedua negara. Peningkatan hubungan ekonomi ini tercermin dari meningkatnya volume perdagangan antara kedua negara, mulai adanya investasi pengusaha Portugal di Indonesia serta semakin banyaknya wisatawan Portugis yang berkunjung ke Indonesia. Peluang peningkatan hubungan ekonomi masih terbuka lebar bagi pengembangan berbagai aspek ekonomi lainnya di masa-masa mendatang.
8. Kepentingan dan kerjasama Portugal dengan Indonesia dan ASEAN terkait erat dengan UE. Di samping itu, Portugal juga mengakui pentingnya peran Indonesia di kawasan asia pasifik terutama perannya di dalam ASEAN. Portugal melihat bahwa hubungan ekonomi dengan Indonesia merupakan peluang yang besar karena keterbukaan pasar yang sangat besar sebagai potensi ekspor, investasi, jasa, dan kebijakan diversifikasi ekspor Indonesia terutama dalam rangka mengantisipasi pasar bebas di kawasan.
9. Kaitan sejarah dan budaya antara Indonesia dan Portugal telah menjadi faktor penting dalam peningkatan hubungan sosial budaya antar kedua negara. Tingginya animo masyarakat Portugis terhadap seni dan budaya Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran masyarakat Portugal pada pertunjukan-pertunjukan seni budaya Indonesia yang diprakarsai KBRI Lisabon bekerjasama dengan Fundação Oriente dan Pemerintah Setempat di berbagai distrik di Portugal
10. Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa hingga tahun 2009 ini, peningkatan intensitas hubungan antar kedua negara terlihat jelas dari tiga aspek utama:
1. Peningkatan intensitas hubungan antar pemerintahan yang dapat diukur baik dari indikator kuantitatif maupun kualitatif seperti jumlah kunjungan para pejabat negara, kuantitas perjanjian kerjasama yang telah diproses untuk ditandatangani dalam waktu dekat serta beberapa barometer kualitatif seperti substansi pembicaraan yang disampaikan oleh berbagai pejabat publik kedua negara tentang kemajuan yang telah dicapai dalam peningkatan hubungan bilateral, serta adanya sikap saling mendukung antara kedua negara dalam berbagai fora internasional dan faktor faktor pendukung lainnya. Jelas tercatat bahwa dalam konteks hubungan Indonesia Portugal, memasuki tahun 2005 hingga tahun 2008 seluruh indikator di atas menunjukkan peningkatan yang sangat positif.
2. Peningkatan intensitas hubungan antar masyarakat yang dapat diukur dari meningkatnya interaksi budaya serta interaksi ekonomi, meningkatnya kunjungan wisatawan Portugal ke Indonesia, pelaksanaan berbagai pagelaran seni dan budaya Indonesia di berbagai kota di Portugal di mana dalam beberapa kesempatan budaya Indonesia digelarkan bersama-sama dengan budaya Portugal, berdirinya berbagai organisasi persahabatan antara masyarakat kedua negara, dimulainya investasi ekonomi dengan prinsip mutual benefit serta adanya inisiatif menyusun berbagai dokumen kerjasama ekonomi dan budaya.
3. Perubahan sikap media di masing-masing negara terhadap negara lainnya. Media masa Portugal tidak lagi menunjukkan sikap yang agresif terhadap Indonesia; dalam beberapa kesempatan, wartawan Portugal telah berkunjung ke Indonesia baik untuk meliput berbagai perkembangan pembangunan di tanah air maupun dalam rangka promosi budaya dan turisme di Indonesia; berbagai berita positif tentang Indonesia telah dipublikasikan secara luas dan rutin di media cetak dan elektronik Portugal.

Detail Ekspor
Komoditas ekspor utama
:
garmen, mesin, bahan kimia, produk kertas dan gabus, daging, dan   produk susu
Komoditas impor utama
:
hasil pertanian, produk makanan, hasil minyak, produk kimia, plastik dan karet, kulit, kayu dan gabus, bubur kayu dan kertas, bahan-bahan tekstil, pakaian, alas kaki, hasil tambang, logam dasar, mesin dan alat-alat, sepeda dan logam tranportasi yang lain, kacamata dan alat-alat penelitian, asessoris dan spare part komputer, semi-konductor dan alat penghubung, barang-barang rumah tangga, mobil penumpang baru dan bekas, dan produk anggur

Kerjasama Ekonomi Perdagangan dan Investasi
Volume perdagangan RI-Portugal pada tahun 2009 mencapai US$ 114,92 juta dengan ekspor Indonesia ke Portugal mencapai US$ 102,27 juta dan impor dari Portugal mencapai US$ 12,65 juta dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 89,62 juta. Namun, di tahun 2010 volume perdagangan RI – Portugal hanya sebesar US$ 109,1 juta dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 75,2 juta. Volume perdagangan dari tahun 2009 ke 2010 turun sebesar 4,89%.
Adapun investasi Portugal ke Indonesia masih relatif kecil. Baru terdapat dua perusahaan Portugal yang menanamkan modalnya di Indonesia dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI) yaitu di sektor perminyakan dan sektor pariwisata.
Ekspor Indonesia ke Portugal antara lain mencakup komponen sepatu, kerajinan tangan, produk elektronik, komponen komputer, mebel, kayu lapis, plastik, peralatan dapur, minyak kelapa, rempah-rempah dan tumbuhan herbal, kopi, tekstil, garmen, karet alam, serat kain dan benang, dan sebagainya. Sementara itu, impor Indonesiadari Portugal meliputi pakaian sutra, peralatan untuk listrik, bahan kimia untuk pewarna, sepatu, cork goods, anggur, produk buah-buahan yang dikeringkan, kulit yang telah disamak, produk-produk farmasi, produk kimia, dan sebagainya.

Sumber :

Kelompok :
Hanuf Riris Pratiwi
Liah Sumarliah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar