Rabu, 30 Mei 2018

#Tulisan1_SS4 (Berkaitan dengan Softskill)


Di era persaingan yang ketat seperti sekarang ini, menyeimbangkan hard skill dan soft skill, sangatlah penting. Oleh karena itu, tujuh soft skill yang sangat universal berikut ini perlu kamu kuasai, agar kamu tidak hanya menjadi anak muda yang berpendidikan tinggi, tapi juga berkarakter kuat.
1.      Percaya diri
Menjadi percaya diri bukan hanya berarti jago public speaking. Menjadi percaya diri juga berarti berani menyuarakan pendapat kamu. Percuma banget kan kalau kamu punya ide brilian tapi tidak berani menyampaikannya?
Pupuk terus kepercayaan diri kamu dengan memperbaiki bahasa tubuh dan kemampuan bersosialisasi kamu. Dan jangan lupa, don’t be afraid of hate comments. Semua orang pasti punya opini, dan opini-opini tersebut tidak ada yang benar ataupun salah. Jadi kamu sama sekali tidak perlu mengkhawatirkan pendapat orang mengenai kamu atau isi kepala kamu.
2.      Emotional Intelligence
Selain mengontrol diri sendiri, kamu juga harus bisa memahami perasaan orang lain alias berempati. You are not the only living thing with feelings! Selalu pertimbangkan perasaan orang lain dulu setiap kali kamu mau melakukan atau mengatakan sesuatu.
3.      Komunikasi dan negosiasi
Kemampuan yang satu ini wajib banget kamu kuasai, tanpa terkecuali! Karena, masalah sering sekali terjadi hanya karena miskomunikasi. So be a good comunicator!
Selain kemampuan berkomunikasi, kuasai juga kemampuan negosiasi. Kemampuan negosiasi bisa membantu hidup kamu dalam banyak hal, baik dalam bersosialisasi maupun ekonomi. Buktinya, ibu-ibu yang jago negosiasi pasti sering dapat harga miring saat belanja di pasar. Simpel tapi sangat berguna, bukan?
4.      Kemampuan mengatur waktu
Tidak salah jika kamu ingin membuktikan bahwa kamu sanggup melakukan semua pekerjaan yang dipercayakan ke kamu. Tapi lebih baik kalau kamu tidak memaksakan diri. Kalau memang harus mengerjakan banyak hal, buat timetable yang jelas untuk mengatur waktu kamu dalam menyelesaikan segala tugas.
5.      Kepemimpinan
Are leaders born or made? That was debatable, sampai berbagai studi mengatakan sifat kepemimpinan lebih cenderung terbentuk, bukan bawaan lahir. Meskipun pasti ada perbedaan antara para natural-born leaders dan trained leaders, sifat kepemimpinan tetap bisa (dan harus) diasah.
Bagaimana cara mengasahnya? Sebelumnya pastikan kamu bisa mengatur diri kamu sendiri, sebelum mulai mengatur orang lain. Selain itu, kamu juga wajib punya rasa tanggung jawab yang sangat besar atas segala hal yang kamu lakukan.
Kepemimpinan tidak selalu berkaitan dengan jabatan. Seorang bos atau CEO belum tentu seorang pemimpin yang baik.
6.      Berpikir kritis
Bagaimana berpikir kritis? Kamu harus bisa mencerna dan memecahkan masalah dengan kreatif dan efektif. Kamu juga harus bisa menganalisa masalah dengan cepat dan tepat.
Kalau kamu membiasakan diri berpikir kritis dalam menghadapi sesuatu, kamu jadi tidak gampang panik saat menghadapi situasi genting. Kamu juga jadi mampu memahami pola berbagai kejadian yang terjadi di sekitar, sehingga kamu akan lebih proaktif.
7.      Kemampuan bekerja sama dalam tim
Di dunia ini, tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan sendirian. Oleh karena itu, pertanyaan “apakah kamu bisa bekerja dalam tim?” selalu ditanyakan ketika kamu wawancara, baik wawancara kerja maupun wawancara masuk kepanitiaan atau organisasi.
Mulai dari mengerjakan tugas kecil sampai proyek besar, kamu harus bisa menjaga keharmonisan dan kekolektifan tim kamu.
Dalam teamwork, yang paling penting kamu tidak boleh egois dan merasa paling benar. Hargai pendapat dan kerja keras orang lain. Usahakan jangan ada anggota tim yang lelet dalam bekerja, karena pasti akan membuat kerja seluruh tim kamu terhambat (sebaliknya, jangan sampai kamu yang bersikap egois sendirian lalu malah menyusahkan tim kamu!). Last but not least, jangan pernah merasa sungkan untuk memberi atau meminta bantuan.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar