Letak Pentingnya Seorang Akuntan
dalam Fungsi Manajemen dalam Sebuah Perusahaan
Peran Akuntan dalam sebuah perusahaan sangatlah
penting. Akuntan bertugas untuk mengukur dan menginterpretasikan perkembangan
keuangan perusahaan itu dan fungsi manajemen diantaranya adalah POAC yang
dimana seorang akuntan sangat dibutuhkan untuk bisa menjalankan fungsi tersebut
agar tercapai apa yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut. Sebagai pelaksana
akuntan itu sangat urgent, karena dia yang akan menjabarkan rincian keuangan
perusahaan secara akurat bagi pihak internal maupun pihak eksternal dari perusahaan,
jadi bisa diketahui apakah perusahaan itu mengalami keuntungan atau kerugian.
Intinya, peranan seorang Akuntan sangat penting demi berjalannya manajemen
suatu perusahaan.
Makna dari Persamaan Dasar Akuntansi
Maknanya yang dapat diambil dari persamaan dasar akuntansi adalah untuk
mengetahui perubahan kekayaan dalam perusahaan setiap terjadinya transaksi. Dan
mengetahui berapa yang telah digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode
akuntansi. Karna rumus awal dari persamaan dasar akuntansi adalah Harta = Utang
+ Modal.
Mengapa likuiditas, solvabilitas dan
rentablitas dijadikan unsur-unsur kontinuitas
· Likuiditas,
yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Untuk
melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas
atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu
perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek
· Solvabilitas, ialah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka
pendek.
Jika
rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat
membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.
· Rentabilitas, kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di
dalam perusahaan.
Ruang lingkup dari manajemen
keuangan dari suatu perusahaan
Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk memahami pengertian Manajemen Keuangan lebih di
arahkan pada kegiatan Pembelanjaan perusahaan sehingga dapat dikatakan
Manajemen Keuangan sama dengan Pembelanjaan Perusahaan. Perusahaan dalam
menjalankan bisnis memerlukan aset riil (real assets) dimana aset riil
tersebut berupa Tangible assets :
· Aset lancar : Kas, Piutang,
Persediaan
· Aset tetap : mesin, pabrik,
kantor, kendaraan
Dan dapat
berupa aset tidak berwujud (Intangible assets) : keahlian teknis (technical
expertise) merk dagang (trade mark), patent. Untuk mewujudkan aset riil
tersebut memerlukan modal yang dapat di peroleh bersumber pada :
· Liability : Utang Dagang, Obligasi,
Utang bank
· Equity : Modal setor, Saham,
Laba Ditahan
Fungsi Manajemen Keuangan
Berdasarkan pengertian Manajemen Keuangan di atas
dapat di sebutkan 2 (dua) fungsi Manajemen Keuangan yaitu :
· Fungsi Penggunaan Dana (Alokasi)
· Fungsi Pendanaan (mencari sumber
dana)
Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut melibatkan
fungsi-fungsi lain (pemasaran, Produksi, Akuntansi dll). Baik fungsi
pengalokasian dan pendanaan didasarkan pada pertimbangan efesiensi dan
efektivitas. Prinsip Efesiensi dalam pengalokasian dana berorientasi
bahwa penggunaan dana pada investasi usaha diharapkan memberi keuntungan di
masa yang akan datang, sedangkan pada fungsi pendanaan bagaimana
perusahaan mencari sumber modal dengan prasyarat dan biaya yang
semurah-murahnya.
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan perusahaan dalam konteks manajemen
keuangan lebih di arahkan pada menciptakan kekayaaan perusahaan atau
maksimalisasi kekayaan perusahaan. Meningkatkan kekayaaan perusahaan akan
meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan.
Keputusan Keuangan
Keputusan keuangan yang tepat berdampak pada value
perusahaan, sebagaimana dijelaskan di atas bahwa keputusan keuangan harus
berorientasi pada tujuan perusahaan yaitu meningkatkan value perusahaan.
Ada 3 (tiga) keputusan keuangan yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan
Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer
keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan
dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam,
dan komposisi dari investasi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan
menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang
diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti.
Oleh karena itu investasi akan mengandung resiko atau ketidakpastian.
Resiko dan hasil yang diharapkan dari investasi ini akan mempengaruhi
pencapaian tujuan, kebijakan maupun nilai perusahaan
2. Keputusan
Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut sebagai
kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut
untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang
ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhab investasi serta
kegiatan usahanya.
3.
Keputusan Dividen
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan bagian penghasilan yang diharapkan oleh pemegang saham.
Keputusan dividen merupakan keputusan manajemen keuangan untuk menentukan ;
deviden tunai, stabilitas deviden, dividen saham (stock deviden),
pemecahan saham (stock split), penarikan kembali saham yang beredar (repurchase
stock), yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham.
SUMBER
:
https://financialtrik.wordpress.com/2013/09/19/ruang-lingkup-manajemen-keuangan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar